PERCAYA DIRI
Dalam kehidupan
sehari-hari sering kita mendengar dan menggunakan istilah bahasa gaul harian
yang biasa dipakai, yaitu istilah PD atau Pede. Istilah PD atau Pede yang kita
maksudkan disini adalah percaya diri. Hampir semua orang sebenarnya punya masalah dengan istilah yang satu ini.
Ada orang yang merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir
keseluruhan wilayah hidupnya. Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi,
hilang kendali, merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa depan, dan
lain-lain. Ada juga orang yang merasa belum pede atau percaya diri dengan apa
yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya. Ada juga orang yang merasa kurang percaya
diri ketika menghadapi situasi atau keadaan tertentu, misalnya seperti
dalam olimpiade atau perlombaan. Berdasarkan praktek hidup, kita bisa
mengatakan bahwa yang terakhir itu normal dalam arti hal-hal tersebut dialami
oleh semua manusia.
Kebanyakan
orang juga menganggap bahwa kriteria orang yang pede atau percaya diri adalah
sesosok figure yang sempurna dan mampu melakukan apa saja, atau memiliki
penampilan fisik tanpa cacat sedikitpun. Mungkin di antara mereka ada beberapa
orang yang minder karena memiliki kekurangan dalam berbagai hal, baik fisik,
materi, dan sebagainya. Misalnya saja seperti orang yang memiliki hidung pesek,
tubuh mungil, rambut kribo, dan lain-lain.
Pengertian Percaya Diri
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai percaya diri, tentunya kita perlu
mengetahui apa yang dimaksud dengan percaya diri itu sendiri. Percaya diri
merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta
memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak
terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri
adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan
kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang
tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada
kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Percayaan diri merupakan
suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap kemampuan pada dirinya sendiri
dengan menerima secara apa adanya baik positif maupun negatif yang dibentuk dan
dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya.
Percaya diri adalah
modal dasar seorang manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri.
Seseorang mempunyai kebutuhan untuk kebebasan berfikir dan berperasaan sehingga
seseorang yang mempunyai kebebasan berfikir dan berperasaan akan tumbuh menjadi
manusia dengan rasa percaya diri. Salah satu langkah pertama dan utama dalam membangun rasa percaya diri dengan
memahami dan meyakini bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing. Kelebihan yang ada didalam diri seseorang harus dikembangkan dan
dimanfaatkan agar menjadi produktif dan berguna bagi orang lain (Hakim, 2002).
Seseorang yang percaya diri dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sesuai dengan tahapan perkembangan dengan baik, merasa berharga, mempunyai
keberanian, dan kemampuan untuk meningkatkan prestasinya, mempertimbangkan
berbagai pilihan, serta membuat keputusan sendiri merupakan perilaku yang
mencerminkan percaya diri (Lie, 2003).
Percaya diri merupakan dasar dari motivasi diri untuk berhasil. Agar
termotivasi seseorang harus percaya diri. Seseorang yang mendapatkan ketenangan
dan kepercayaan diri haruslah menginginkan dan termotivasi dirinya. Banyak
orang yang mengalami kekurangan tetapi bangkit melampaui kekurangan sehingga
benar benar mengalahkan kemalangan dengan mempunyai kepercayaan diri dan
motivasi untuk terus tumbuh serta mengubah masalah menjadi tantangan. Sebagai
contoh, Napoleon Bonaparte yang tinggi badannya hanya mencapai lima kaki dan
dua inci. Tak satu haripun merasa pendek dan kerdil dihadapan lawan lawannya
dan pasukannya. Namun, melihat dirinya menjadi raksasa diantara laki-laki
lainnya, meskipun sebenarnya tidak demikian. Kepercayaan diri dan kebesaran
hati membuatnya bersikap, bergaul, bersama orang lain dengan penuh percaya diri
dan kemampuan menghadapi segala kesulitan dengan kepercayaan diri yang besar.
Menurut Thursan Hakim (2002) rasa percaya diri tidak muncul begitu saja
pada diri seseorang ada proses tertentu didalam pribadinya sehingga terjadilah
pembentukan rasa percaya diri. Terbentuknya rasa percaya diri yang kuat terjadi
melalui proses :
a) Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang
melahirkan kelebihan kelebihan tertentu.
b) Pemahaman seseorang terhadap kelebihan kelebihan yang dimilikinya dan
melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan
kelebihan kelebihannya.
c) Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan kelemahan yang
dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit
menyesuaikan diri.
d) Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan
segala kelebihan yang ada pada dirinya.
Berdasarkan paparan tentang percaya diri, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat
mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada
kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan di
dalam hidupnya. Percaya Diri (Self Confidence) adalah
meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih
pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya
menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan
atau pendapatnya. Sedangkan kepercayaan diri adalah sikap positif seorang induvidu
yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap
diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini
bukan berarti induvidu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu
seorang diri. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada
adanya beberapa aspek dari kehidupan induvidu terseburt dimana ia merasa
memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung
oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap
diri sendiri.
Istilah-Istilah Yang
Terkait Dengan Percaya Diri
Ada beberapa
istilah yang terkait dengan persoalan percaya diri ini, yaitu diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Self
Concept
menunjukkan bagaimana anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana
anda melihat potret diri anda secara keseluruhan, bagaimana anda
mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
2. Self
Esteem
menunjukkan sejauh mana anda punya perasaan positif terhadap diri anda, sejauh
mana anda punya sesuatu yang anda rasakan bernilai atau berharga dari diri
anda, sejauh mana anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau
berharga di dalam diri anda.
3. Self
Efficacy
menunjukkan sejauh mana anda punya keyakinan atas kapasitas yang anda miliki
untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus
(to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga,
sejauhmana anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan
tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
4.
Self Confidence
menunjukkan sejauh mana anda punya keyakinan terhadap penilaian anda atas
kemampuan anda dan sejauh mana anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk
berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan
self-efficacy (James Neill, 2005).
5. Self-Ideal terdiri dari semua harapan, impian, visi dan idaman
anda. Orang yang memiliki self-ideal yang baik
akan membentuk kepercayaan diri yang baik pula. Orang yang tahu siapa diri
mereka dan apa yang dia yakini serta konsisten dengan nilai ideal yang dianut.
6.
Self-Image merupakan bagian yang menunjukkan bagaimana anda melihat
diri anda dan pendapat anda tentang diri anda. Pada bagian ini anda melihat ke
dalam diri anda dan menentukan bagaimana anda sebaiknya bertingkah laku. Self-image akan
mempengaruhi berbagai emosi, perilaku, sikap dan bagaimana interaksi anda
dengan orang lain. Untuk memiliki kepercayaan diri yang baik, anda harus
menciptakan self-image yang baik
pula.
Berdasarkan itu semua, kita juga bisa membuat semacam
kesimpulan bahwa kepercayaan diri itu adalah efek dari
bagaimana kita merasa, meyakini, dan mengetahui. Orang yang punya kepercayaan
diri rendah atau kehilangan kepercayaan diri memiliki perasaan negatif terhadap
dirinya, memiliki keyakinan lemah terhadap kemampuan dirinya dan punya
pengetahuan yang kurang akurat terhadap kapasitas yang dimilikinya.
Akibat Kurang Percaya Diri
Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari,
orang yang memiliki kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan,
cenderung merasa bersikap sebagai berikut :
1. Tidak
memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh-sungguh.
2. Mudah
frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan.
3.
Kurang termotivasi untuk maju,
malas-malasan atau setengah-setengah.
4.
Sering gagal dalam menyempurnakan
tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal).
5.
Canggung dalam menghadapi orang.
6.
Tidak bisa mendemonstrasikan
kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan.
7.
Sering memiliki harapan yang
tidak realistis.
8.
Terlalu perfeksionis.
9.
Terlalu sensitif.
Sebaliknya, orang yang memiliki kepercayaan
diri bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan
yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang
dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya
merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang
mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.
Berbagai studi dan pengalaman telah menjelaskan bahwa
kepercayaan diri seseorang terkait dengan dua hal yang paling mendasar dalam
praktek hidup kita. Pertama, kepercayaan diri terkait dengan bagaimana
seseorang memperjuangkan keinginannya untuk meraih sesuatu (prestasi atau
performansi). Ini seperti dikatakan Mark Twin: “Apa yang Anda butuhkan untuk
berprestasi adalah memiliki komitmen yang utuh dan rasa percaya diri“. Kedua,
kepercayaan diri terkait dengan kemampuan seseorang dalam menghadapi masalah
yang menghambat perjuangannya. Orang yang kepercayaan dirinya bagus akan
cenderung berkesimpulan bahwa dirinya “lebih besar” dari masalahnya. Sebaliknya,
orang yang punya kepercayaan diri rendah akan cenderung berkesimpulan bahwa
masalahnya jauh lebih besar dari dirinya. Ini seperti yang diakui Mohammad Ali.
“Satu-satunya yang membuat orang lari dari tantangan adalah lemahnya
kepercayaan diri.”
Kesimpulan Bandura (Dr. Albert Bandura, 1994),
menjelaskan bahwa self efficacy yang bagus punya kontribusi besar terhadap
motivasi seseorang. Ini mencakup antara lain: bagaimana seseorang merumuskan
tujuan atau target untuk dirinya, sejauh mana orang memperjuangkan target itu,
sekuat apa orang itu mampu mengatasi masalah yang muncul, dan setangguh apa
orang itu bisa menghadapi kegagalannya.
Tak hanya Bandura yang kesimpulan semacam itu. Pakar
pendidikan juga punya kesimpulan yang bernada sama. Self efficacy yang bagus
akan menjadi penentu keberhasilan seseorang (pelajar) dalam menjalankan tugas.
Mereka lebih punya kesiapan mental untuk belajar, lebih punya dorongan yang
kuat untuk bekerja giat, lebih tahan dalam mengatasi kesulitan dan lebih mampu
mencapai level prestasi yang lebih tinggi (Pajares & Schunk, The
Development of Achievement Motivation, San Diego: Academic Press, 2002).
Aspek Aspek Kepercayaan Diri
Menurut Lauster (1997) orang yang memiliki kepercayaan diri yang positif
memiliki aspek-aspek sebagai berikut :
a. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya
bahwa mengerti sungguh sungguh akan apa yang dilakukannya.
b. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam
menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.
c. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala
sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau
menurut dirinya sendiri.
d. Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu
yang telah menjadi konsekuensinya.
e. Rasional dan realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal,
sesuatu kejadian dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai
dengan kenyataan.
Faktor faktor yang Mempegaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal :
a. Faktor internal, meliputi :
1. Konsep diri. Terbentuknya keperayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan
konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu kelompok.
Menurut Centi (1995), konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif.
Menurut Centi (1995), konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif.
2. Harga diri. Meadow (dalam Kusuma, 2005 ) Harga diri yaitu penilaian yang
dilakukan terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan
menilai pribadi secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan
hubungan dengan individu lain.
Orang yang mempunyai
harga diri tinggi cenderung melihat dirinya sebagai individu yang berhasil
percaya bahwa usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana menerima dirinya
sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai harga diri rendah bersifat tergantung,
kurang percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis
dalam pergaulan.
3. Kondisi fisik. Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan
diri. Anthony (1992) mengatakan penampilan fisik merupakan penyebab utama
rendahnya harga diri dan percaya diri seseorang. Lauster (1997) juga berpendapat
bahwa ketidakmampuan fisik dapat menyebabkan rasa rendah diri yang kentara.
4. Pengalaman hidup. Lauster (1997) mengatakan bahwa kepercayaan diri
diperoleh dari pengalaman yang mengecewakan adalah paling sering menjadi sumber
timbulnya rasa rendah diri. Lebih lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki
rasa tidak aman, kurang kasih sayang dan kurang perhatian.
b. Faktor eksternal meliputi :
1. Pendidikan. Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Anthony
(1992) lebih lanjut mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah
cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai,
sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi
mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan
mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan
memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.
2. Pekerjaan. Rogers (dalam Kusuma,2005) mengemukakan bahwa bekerja dapat
mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut
dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan,
selain materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan
kemampuan diri.
3. Lingkungan dan Pengalaman hidup. Lingkungan disini merupakan lingkungan
keluarga dan masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan
keluarga seperti anggota kelurga yang saling berinteraksi dengan baik akan
memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan
masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, maka
semakin lancar harga diri berkembang (Centi, 1995). Sedangkan pembentukan kepercayaan
diri juga bersumber dari pengalaman pribadi yang dialami seseorang dalam
perjalanan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang
dialami seseorang selama perjalanan yang buruk pada masa kanak kanak akan
menyebabkan individu kurang percaya diri (Drajat, 1995).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang
mempengaruhi rasa percaya diri pada individu, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi konsep diri, harga diri dan keadaan fisik.
Faktor eksternal meliputi pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan pengalaman
hidup.
Membangun Percaya Diri
Dalam
kehidupan, pergaulan merupakan syarat seseorang bisa diterima orang lain. Tidak
mungkin kita bisa berbisnis, bernegoisasi, dan melakukan deal tertentu tanpa
kontak langsung. Sikap kita dalam bergaul menunjukkan kepribadian. Percaya diri
merupakan syarat utama agar kita bisa diperhatikan. Kepercayaan diri dan
kepribadian yang kuat bisa menunjang seseorang untuk menjalin hubungan dengan
orang di sekitarnya. Sayangnya tidak semua orang secara lahiriah mempunyai
kemampuan itu. Hanya orang yang mempunyai kepercayaan diri dan kepribadian kuat
akan lebih diterima oleh semua orang dan terkesan berkharisma. Semua orang
berpotensi mempunyai kharisma, dan bisa di pelajari untuk kehidupan
sehari-hari.
Bagi sebagian orang yang punya masalah seputar
rendahnya kepercayaan diri atau merasa telah kehilangan kepercayaan diri,
berikut ini merupakan tekhnik dan cara meraih pribadi yang percaya diri :
1.
Cintailah Dirimu
Ketika
seseorang merasa harga dirinya rendah, tentu hal itu akan berpengaruh terhadap
emosinya. Seseorang yang rendah diri, akan selalu merasa tidak puas terhadap
dirinya sendiri, tidak menerima apa yang ada dalam dirinya sendiri, tidak
merasa nyaman dan bahagia dengan dirinya. Hal ini akan menyebabkan rasa marah
dan benci terhadap dirinya sendiri, tidak menghormati dirinya dan kadang-kadang
secara tidak sadar menghukum diri sendiri. Sifat-sifat seperti ini dapat
mengurangi keyakinan seseorang untuk mencoba sesuatu hal yang baru dalam
hidupnya. Hal ini akan membuat seseorang sering menyalahkan diri sendiri.
Akhirnya ia
merasa tidak ada kebanggaan dalam dirinya dan menjadi tertekan. Jika hal itu
terjadi, bagaimana Anda dapat meningkatkan harga diri dan merasa nyaman dengan
diri sendiri. Anda harus sadar bahwa setiap orang mempunyai kelebihan
masing-masing. Tidak ada manusia biasa yang diciptakan oleh Allah SWT sempurna
dalam semua segi. Anda harus menata hati agar menerima diri seadanya dan
berdamai dengan diri sendiri walaupun tidak sempurna. Jika Anda berhenti
membenci diri sendiri serta menghargai dan menyayangi diri sendiri, barulah
pikiran Anda menjadi lebih terbuka menerima semua perubahan. Hargailah setiap
keberhasilan yang Anda dapatkan sekecil apa pun sehingga Anda akan terus
berusaha. Hindari mengkritik dan menghukum diri apabila gagal sebaliknya
belajarlah dari kegagalan dengan tenang dan teruslah berusaha.
2.
Hadapi Dunia Nyata
Keberanian dalam mengambil risiko ini penting, sebab daripada
menyerah pada rasa takut alangkah lebih baik belajar mengambil risiko yang
masuk akal. Hadapilah dunia ini berdasarkan pemahaman diri yang objektif atau
membaca diri sendiri, Anda bisa memprediksi resiko setiap tantangan yang
dihadapi. Dengan demikian, Anda tidak perlu menghindari setiap resiko,
melainkan lebih menggunakan strategi-strategi untuk menghindari, mencegah,
ataupun mengatasi resikonya. Jika Anda ingin mengembangkan diri sendiri, pasti
ada resiko dan tantangannya. Namun, lebih buruk berdiam diri daripada maju berkembang
dengan mengambil resiko.
3.
Berjalan 25
Persen Lebih Cepat
Gerak tubuh adalah hasil dari tindakan pikiran. Gerak sempoyongan
menandakan rasa percaya diri mendekati titik nol. Berjalan lebih cepat dari
orang kebanyakan, seakan-akan mengatakan kepada dunia, "Saya harus pergi
ke suatu tempat yang penting, dan ada hal penting yang harus saya kerjakan”. Hal itu membangun rasa kepercayaan diri.
Tegakkan bahu Anda, angkat kepala, bergerak maju sedikit
lebih cepat dan rasakan kepercayaan diri anda berkembang.
4.
Tunjukkan Apa Yang Anda Banggakan
Kebanyakan dari kita merasa bahwa kita memiliki kemampuan lebih
dari apa yang kita perlihatkan, tetapi tidak mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk mengubah keadaan. Hanya keyakinan saja yang bisa mengerahkan
kekuatan atau kelebihan besar yang dimiliki setiap orang. Tanpa keyakinan,
kekuatan atau kelebihan ini tetap terpendam karena tidak pernah terpanggil.
Ingatlah jika ilmu adalah sebuah kelebihan atau keunggulan, maka berbanggalah Anda
dengan ilmu.
5.
Jadilah Diri Sendiri Dan Mandiri
Dalam hidup ini kita pasti membutuhkan orang lain. Bercermin pada
orang lain yang memiliki kelebihan juga merupakan anjuran untuk bisa
meneladaninya. Tetapi, bukan berarti kita menjadi sama persis dan menjadikan
diri kita sama dengannya. Setiap orang dilahirkan unik dan spesial, dan
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Menjadi manusia mandiri adalah manusia yang akan memiliki harga
diri. Kita diberi kemampuan oleh Allah SWT untuk mengubah nasib kita
sendiri, berarti kemampuan kita mandiri untuk mengarungi hidup ini merupakan
kunci yang diberikanNya untuk sukses didunia dan akhirat kelak.
Orang-orang terlatih mandiri dan menyelesaikan masalahnya sendiri,
akan berbeda semangatnya dalam mengarungi hidup ini dibanding orang yang selalu
bersandar dan bergantung kepada orang lain. Orang mandiri cendrung akan lebih
tenang dan lebih tentram dalam menghadapi hidup ini. Selain dia siap
mengarungi, dia juga memiliki mental yang mantap. Mandiri itu adalah sikap
mental, jadi buat apa harus menjadi orang lain.
6.
Jangan Kalah Sama Ejekan Orang
Jangan perdulikan segala ejekan yang kemarin, sekarang, dan suatu
saat yang akan datang menghampirimu. Semua itu bukanlah halangan yang berarti
bagi perkembangan hidup Anda yang sebenarnya. Jadikan itu sebuah pijakan agar Anda
bisa semakin meningkatkan diri atau mengupdate potensi diri menjadi semakin
lebih baik lagi. Ingatlah bahwa pohon yang berada pada lingkungan cuaca yang
lebih ganas memiliki akar yang lebih menghujam dibanding pohon yang berada pada
lingkungan cuaca yang biasa-biasa saja.
7.
Banyak-Banyak Senyum
Senyuman merupakan komunikasi non verbal yang menunjukkan kita
sebagai orang yang baik dan ramah. Orang yang sering tersenyum dan selalu
tertawa betapa kita lihat air mukanya terlihat begitu cerah, cara berjalannya
penuh semangat, memiliki banyak teman, dan pada akhirnya banyak mengikuti
berbagai aktivitas hingga terkenal di kalangan teman-temannya. Senyuman adalah
obat yang ampuh sekali untuk kekurangan rasa kepercayaan diri. Cobalah
tersenyum justru ketika Anda merasa takut, niscaya rasa percaya diri akan
bertambah dan dengan sendirinya akan mengurangi rasa ketakutan. Karena sesungguhnya rasa takut dan segan
adalah buah dari rasa kurang percaya diri.
8.
Masuki Lingkungan Orang-Orang Yang Percaya
Diri
Rasa percaya diri merupakan sifat menular.
Artinya jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki cara pandang yang
positif, bersemangat, optimis, dan sebagainya, maka kita memiliki kecendrungan
meniru sifat tersebut. Karena itu carilah lingkungan yang bisa memotivasi kita
untuk menjadi sukses. Kita harus mulai senang bergaul dengan orang-orang yang memiliki kemampuan untuk bangkit. Bergaul dengan orang yang percaya diri akan
berbeda di bandingkan dengan orang-orang yang gagal.
9.
Pandang Semua Orang Dengan Kaca Mata Yang
Sama
Tuhan mencipatakan manusia dengan segala
kelebihan dan kekurangannya. Manusia telah diciptakan dengan begitu sempurna
hingga pantas memegang peranan sebagai makhluk yang paling mulia di muka bumi
ini. Manusia telah diciptakan sama, kendati ia lahir dari kalangan yang berbeda
maupun dari kalangan yang tidak punya. Pada prinsipnya, manusia adalah sama di
mata tuhan hanya derajat ketaqwaanlah yang membuat dia menjadi lebih dekat atau
jauh dari jangkauan Sang Maha Pencipta.
Dengan memandang semua manusia dengan kaca
mata yang sama, percayalah bahwa hidup Anda
lebih mudah
di jalani. Percayalah bahwa tidak ada aral lintang yang yang berarti di hadapanmu.
Percayalah bahwa segalanya akan menjadi lebih mudah, percayalah bahwa anda bisa.
10. Buang Prasangka Buruk
Jangan biarkan pikiran negatif berlarut-larut
karena tanpa sadar pikiran tersebut akan terus berakar, bercabang dan berdaun.
Semakin besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan dan dipotong. Jangan
biarkan pikiran negatif menguasai pikiran dan perasaan Anda.
Untuk memerangi negatif thinking, selalulah
berpikir yang optimis dan gunakan self affirmation yaitu berupa kata-kata yang
membangkitkan rasa percaya diri seperti ”saya pasti bisa!”
11. Mintalah Pendapat Orang Lain
Sebagai pribadi kita tidak bisa menilai diri
kita sendiri. Apalagi kita tidak pernah jujur tentang kekurangan kita sendiri.
Dengan menyerahkan penilaian kita kepada orang lain secara objektif, maka akan
terlihat jelas banyaknya kekurangan kita. Jika sudah ditemukan, akan mudah bagi kita
untuk memperbaikinya satu demi satu. Dengan begitu percaya diri kita pun akan
meningkat karena sudah memahami kekuatan diri sendiri.
12. Percaya Diri Bukan Hanya Sekedar Fisik
Percaya diri bukan selalu masalah fisik, namun kepercayaan diri muncul karena
kelebihan yang kita miliki. Sebaliknya, rasa rendah diri juga muncul karena
kekurangan yang kita miliki.
Kecakapan memang harus sering dilatih. Ibarat
sebuah mesin yang terbuat dari besi jika tidak pernah dipakai maka mesin
tersebut akan banyak karat dan ini akan membuat mesin tersebiut tidak akan
jalan. Kecakapan juga seperti itu maka latihlah terus kecakapan yang kita
miliki, dan kalau perlu tambahlah terus kecakapan itu sehingga rasa percaya
diri kita pun meningkat dengan sendirinya.
13. Perluas wawasan
Menambah percaya diri tidak bisa hanya bernodalkan
keadaan lahiriah semata. Kepala anda juga harus dengan berbagi
pengetahuan dan infomasi. Bersosialisasilah seluas-luasnya, bukan
sebanyak-banyaknya. Luas itu artinya Anda bergaul di berbagai macam kalangan, tanpa
punya prasangka dan batasan apapun. Semua kalangan memiliki keunikan sendiri. Anda akan menjadi manusia yang lebih terbuka dengan mencoba menyelami aneka rupa
kalangan ini.
Kemudian biasakanlah menjadi pribadi yang
sederhana dan rendah hati. Percaya diri itu bukan berarti Anda mengekspose kehebatan pribadi Anda. Ingatlah akan pepatah yang mengatakan, ”Padi yang makin berisi itu
makin merunduk”.
14. Praktekkan Berbicara Terus Terang
Dalam setiap kesempatan jadilah sebagai
pemecah kekakuan, orang pertama yang memberikan komentar. Ketakutan mengeluarkan pendapat apa adanya
banyak disebabkan oleh kekhawatiran dalam hati. Ketakutan berbicara sesuai apa
yang ada dalam fikiran hanya akan semakin mengubur keberanian mengeluarkan
pendapat yang seterusnya merasa semakin tidak memadai semakin inferior. Dan
setiap gagal berbicara, kita mengambil satu dosis lagi dari racun kepercayaan
menjadi semakin kurang percaya diri. Sebaliknya semakin banyak berbicara,
semakin besar menambah kepercayaan diri Anda dan semakin mudah untuk berbicara terus
terang pada kesempatan berikutnya.
15. Belajarlah Untuk Lebih Komunikatif
Berkomunikasi adalah hal yang penting yang harus kita lakukan kapan dan dimana saja. Banyak cara berkomunikasi yang dipilih untuk
dilakukan masin-masing orang. Salah satunya adalah berkomunikasi dengan cara asertif.
Selain itu, komunikasi asertif digunakan sebagai feedback yang efektif. Tujuan
cara berkomunikasi asertif adalah menerima hubungan tanpa melakukan penolakan
terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
Singkatnya, Anda harus menaburkan aura percaya diri saat
bicara. Karena dari situlah segala hasil akhir akan ditentukan. Jadi, titik
awal Anda untuk semua aktivitas itu adalah rasa
percaya diri yang lebih baik.
16. Berhentilah Mengeluh
Hidup ini terasa indah namun, mengapa masih
begitu sering kita menemukan orang yang merasakan hidup ini, penuh kesulitan,
dan masalah, sehingga tiada lagi keindahan dan bumi pun terasa sempit
menghimpit. Rahasianya ternyata terletak pada ketidakmampuan berpikir positif
dalam menyikapi aneka kejadian dan masalah yang menerpa. ”Sesungguhnya Allah
tidak berbuat zalim kepada manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang
berbuat zalim pada diri mereka sendiri”. (Q.S. Yunus [11] ; 44).
Menjadi hal yang penting bagi kita untuk
selalu menjaga hati agar bersih dan berpikir positif saat memandang orang lain
dan diri sendiri. Berhentilah mengeluh dan mulailah menyibukkan diri dengan
melihat aneka kebaikan orang lain dan belajarlah mengakui dengan jujur segala
kelebihan yang dimiliki. Sibukkan diri dengan mencari kelebihan yang kita
punyai sehingga waktu yang tersedia pun bermanfaat dengan sebaik-baiknya.